Jumat, 24 April 2015

Kegunaan maple

Maple merupakan  program komputer  yang dikembangkan tahun 1980 oleh Grup Symbolic Computation di University of Waterloo Ontario, Kanada.  Intinya program ini dikembangkan untuk memudahkan dalam bidang komputasi. Berikut ini merupakan kegunnan dari program ini: 


1. Dapat mengerjakan komputasi bilangan secara exact

2. Dapat mengerjakan komputasi numerik yang sangat besar

3. Dapat mengerjakan komputasi simbolik dengan baik

4. Mempunyai banyak perintah bawaan dalam library dan paket-paket untuk mengerjakan matematika secara luas

5. Mempunyai fasilitas pengerjaan pengeplotan dan animasi untuk grafik baik dimensi dua ataupun dimensi tiga

6. Mempunyai antarmuka berbasis worksheet

7. Mempunyai fasilitas untuk membuat dokumen dalam beberapa format

8. Mempunyai fasilitas bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk menuliskan fungsi, paket dan sebagainya.

9. Maple memuat fungsi-fungsi matematika yang standar seperti :

a. fungsi-fungsi trigonometri (sin,cos,tan)

b. fungsi-fungsi trigonometri hiperbolik(sinh,cosh,tanh)

c. invers fungsi-fungsi trigonometri (arcsin, arccos, arctan)

d. fungsi eksponensial (exp)

e. fungsi logaritma natural (In)

f. fungsi logaritma basis 10 (log[10])

g. fungsi akar pangkat dua (sqrt)

h. pembulatan ke bilangan bulat terdekat (round)

i. pemotongan ke bilangan bulat (trunc)

j. bagian pecahan (frac)

Jumat, 10 April 2015

Pentingnya Bawa Bekal Ke Sekolah

Sembari membolak-balikkan salah satu koran Nasional mataku tertuju pada sebuah kalimat “12 April adalah Hari Bawa Bekal Nasional”. Mungkin bukan hanya aku yang belum tahu kalau 12 April Hari Bawa Bekal Nasional tapi masih banyak orang yang belum tahu terutama para orang tua kita. Terus terang saja aku nggak pernah dengar sebelumnya kalau ada Hari Bawa Bekal Nasional. (Jangan ketawain gue, ngaku aja kalau kamu juga nggak tau. Ya kan???)

Hari Bawa Bekal Nasional tidak lain tujuannnya untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan untuk anak Indonesia. Kesadaran menjaga kesehatan sangat penting diajarkan kepada anak usia sekolah. Salah satunya membawa bekal ke sekolah. Namun, kebanyakan anak sekolah sekarang hanya anak TK atau awal SD yang membawa bekal. Bahkan beberapa anak SD lebih suka kalau jajan di sekolah. Terlebih  anak SMP dan SMA sudah enggan  membawa bekal ke sekolah . Menjaga kesehatan bagi anak sekolah sejak dini merupakan hal yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anaknya sehingga anak-anak mereka tidak rentan terhadap penyakit.

Membawa bekal dari rumah memenuhi kebutuhan dan keamanan seorang siswa. Di sekolah siswa membutuhkan energi untuk berpikir dan aktivitas lainnya. Jika siswa tidak membawa bekal ke sekolah tentu saja mereka mencari kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Kantin sekolah terkadang hanya menyediakan cemilan atau gorengan yang belum tentu terjamin. Utamanya gorengan yang mengandung lemak tinggi, penyedap buatan, pengawet, dan pewarna. Hal tersebut dapat menimbulkan resiko kesehatan yang tinggi. Olehnya itu cara paling aman adalah membawa bekal dari rumah daripada jajan di kantin atau di pinggir jalan, karena terhindar dari bahaya bakteri, virus, dan bahan kimia  serta gizinya lebih terjamin.

Selain bekal dari rumah dapat mengurangi resiko kesehatan, juga dapat menambah isi tabungan, belajar berhemat dan mengurangi sampah plastik. Dengan membawa bekal ke sekolah, siswa dapat menyisipkan sebagian uang jajannya. Sehingga saat ada kebutuhan yang mendesak, mereka bisa membayar sendiri tanpa meminta lagi uang dari orang tua. Selain itu, kebersihan sekolah pun tetap terjaga.  

Dengan adanya Hari Bawa Bekal Nasional pada 12 April, mari mengajak adik, teman, keluarga, dan siapapun untuk membawa bekal tidak hanya di sekolah tetapi di manapun. Kesehatan lebih penting dari apapun. 

Salam Anak Muda!


Selasa, 07 April 2015

Kurang Maksimalnya Pelayanan Perpus Pusat Unhas

Siang itu banyak mahasiswa yang berlalu lalang ke perpustakaan pusat Univesitas Hasanuddin (Unhas). Selain mahasiswa dari Unhas sendiri, banyak juga mahasiswa dari berbagai  universitas yang ada di Makassar.  Ada beberapa tipe  mahasiswa yang suka bertandang di Perpustakaan Pusat Unhas. Tipe pertama ini sukanya ke rak buku, biasanya mereka ingin mencari referensi  sambil membaca dan kerja tugas. Kedua, mahasiswa yang pencari wifi dan listrik, pokoknya  hape jadul, smartphone, tablet, powerbank  dan laptop di cas sampai full dah sambil internetan . Wajar kok, namanya juga mahasiswa suka yang gratis hehehe. Ketiga, mahasiswa yang kebelet pipis atau eeoo’. Mahasiswa ini taunya cuma WC perpus doang hahaha. Untungnya aku nggak termasuk ke dalam tipe ketiga ini. (ini versi saya loh)

Perpustakaan Pusat Unhas terdapat dua lantai. Lantai pertama, ada bagian pelayanan yang khusus melayani peminjaman, pengembalian dan perpanjagan buku, pembuatan kartu perpustakaan sementara bagi mahasiswa di luar kampus Unhas, serta terdapat satu unit computer yang digunakan mahasiswa untuk mencari letak buku. Di samping kanan bagian pelayanan terdapat koleksi buku Sulawesi Selatan dan American Corner. Di depan American Corner  ada banyak rak buku. Buku-buku yang ada di sana sudah lumayan tua. Namun, tetap dicintai oleh sebagian mahasiswa. Selain itu, ada Korean korner, warung Prancis, dan ruang internet gratis untuk akses junal.  Di situ disediain  beberapa computer gratis. Di Lantai kedua, terdapat koleksi buku cadangan, koleksi  skripsi, tesis dan disertasi. Koleksi tua sampai yang terbaru kamu bisa dapatkan di situ. Khusus koleksi buku cadangan, bukunya tuh keren-keren kebanyakan berbahasa Inggris loh. Coba aja ke sana. 

Meskipun perpustakaan Pusat  Unhas menyediakan banyak koleksi buku. Namun, masih banyak mahasiswa yang mengeluh salah satunya sulit mencari buku perpustakan yang betul-betul mereka butuhkan. Mengapa demikian? Saat ini perpustakaan Unhas hanya menyediakan satu unit komputer untuk mencari letak buku. Sehingga mahasiswa merasa kesulitan menemukan posisi buku dengan cepat. Selain itu, jaringan internet perpus yang begitu lemot dan ada beberapa colokan listrik yang rusak . Menurut Ketua kelompok Pustakawan Unhas dalam koran Indentitas, hal itu disebabkan banyaknya pengguna.

Unhas  yang notabene kampus terbesar di Indonesia Timur seharusnya lebih cepat mengatasi kesulitan-kesulitan mahasiswa, utamanya di bagian pelayanan Perpus Pusat termasuk kurangnya komputer untuk mencari lokasi buku. Kalau memang komputernya banyak rusak sebaiknya Koordinator Pelayanan Perpustakan melaporkan ke bagian teknis secepatnya, jangan biarkan sampai berbulan-bulan tidak diperbaiki. Mahasiswa Unhas bukan Cuma sepuluh orang Pak.. puluhan ribu Pak.. ditambah mahasiswa di luar Unhas, hitung sendirimaki…