Selasa, 01 Mei 2018

Mengapa Melakukan Percobaan?

Kita ketahui bersama bahwa Kajian Statistik ada dua: 
↳ Observasional
↳ Eksperimental

Kajian Observasional
↪1. Faktor yang dipelajari tidak dapat dikendalikan. 

Contoh: Kita tertarik mengetahui apakah rokok dapat membuat mahasiswa bodoh. Untuk mengetahuinya dengan cara dicobakan kepada siswa. tentu hal ini tidak mungkin dilakukan. karena tidak semua siswa merokok dan tidak mungkin kita menyuruh mereka untuk merokok selama beberapa minggu. Jadi tidak ada peneliti mengeksperimen rokok tetapi hanya dapat mengamati perilaku mahasiswa merokok. Jadi faktor rokok tidak dapat dikendalikan.

↪2. Lebih sulit dipelajari hubungan sebab akibat.

Kajian Eksperimental (Oehlert, Gary W, 2010)
↪ 1. Kita dapat mengendalikan eksperimen. Satu atau lebih faktor dapat dikendalikan sehingga dapat digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih kuat tentang sifat perbedaan yang kita lihat dalam percobaan. Khususnya, kita dapat membuat kesimpulan tentang sebab-akibat.
↪ 2. Memungkinkan kita untuk menetapkan perbandingan langsung antara perlakuan yang dicobakan.
↪ 3. Kita dapat merancang eksperimen untuk meminimalkan bias dalam perbandingan.
↪ 4. Kita dapat merancang eksperimen sehingga kesalahan dalam perbandingan kecil.

Eksperimental⇒ mencobakan beberapa perlakuan lalu dievaluasi perlakuannya. Eksperimen dicirikan oleh perlakuan dan unit percobaan yang digunakan serta ada respon yang diukur.

Sumber: Oehlert, Gary W. 2010. A First Course in Design and Analysis of Experiments. University of Minnesota. http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/3.0/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar