Outlines:
1. Perbedaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
5. Layout percobaan
6.Tutorial Rancangan Acak Lengkap dengan SPSS 21
- Perbedaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
- Mengapa Rancangan Acak Kelompok?
- Kriteria pengelompokan
- Masalah
- Layout Percobaan
- Tutorial Rancangan Acak Kelompok dengan SPSS 21
- Tabel Anova
- Uji Hipotesis
- Uji Tukey dan Duncan Pada SPSS 21
No.
|
Rancangan Acak Lengkap
|
Rancangan Acak Kelompok
|
1
|
Satuan Percobaanya seragam.
Misalnya:
Pengaruh ransum terhadap pertumbuhan bobot anak ayam pedaging di desa A.
- Anak ayam seragam (misalnya umur atau jenis ayamnya).
|
Satuan percobaan tidak seragam akan tetapi bisa dibentuk dalam beberapa kelompok yang lebih seragam. Jadi, kelompok merupakan satuan percobaan yang homogen.
Misalnya:
Pengaruh ransum terhadap pertumbuhan bobot anak ayam pedaging di desa B.
Bagaimana jika anak ayam tidak memiliki umur yang sama? Pengelompokan bisa dilakukan.
|
2.
|
Pengacakan lengkap pada seluruh satuan percobaan.
|
Pengacakan terbatas karena harus dilakukan per kelompok.
|
2. Mengapa RAK?
Pemilihan rancangan percobaan tergantung struktur permasalahannya. Oleh karena itu, pemilihan metode statistika mengikuti permasalahan yang ada sehingga ketika masalah berubah maka metode juga ikut berubah. Sama halnya dengan kasus di atas mengapa digunakan rancangan acak kelompok, karena adanya satuan percobaan yang tidak homogen, agar satuan percobaan seragam maka dilakukan pengelompokan untuk mengontrol keragaman yang timbul. Selain itu, dengan pengelompokan dapat mengurangi besarnya galat percobaan.
3. Lalu, karakteristik apa saja yang bisa digunakan sebagai kriteria pengelompokan? Karakteristik yang dapat mempengaruhi respon (Y) selain pengacakan. Misalnya:
Respon : Pertumbuhan tanaman.
Respon : Pertumbuhan tanaman.
1.Pengelompokan dalam bidang pertanian: misalnya pemisahan tingkat kesuburan tanah, jenis tanah, perairan, dan intensitas cahaya.
2.Pengelompokan waktu: waktu penanaman dan pemanenan
3. Perbedaan secara fisik: tinggi
4. Masalah: Pada sebuah peternakan ikan lele di desa A, dilakukan sebuah percobaan terhadap 4 kolam yang berbeda. Untuk menguji apakah jenis pakan (T1, T2, T3, dan T4) memberikan pengaruh terhadap produksi ikan lele (kg).
7.Tabel Anova
8.Uji Hipotesis
Dari tabel Anova di atas diperoleh nilai signifikasi (p value) Blok dan Perlakuan:
Blok = 0,020
Perlakuan = 0,000
Hipotesis untuk Blok dengan alpa 0,05
H0: Semua blok memiliki pengaruh yang sama terhadap produksi ikan lele
H1: Tidak semua blok memiliki pengaruh yang sama terhadap produksi ikan lele
Berdasarkan tabel anova nilai signifikansi (0,020) < 0,05 maka Tolak Ho, Terima H1.
Artinya cukup bukti untuk menyatakan bahwa tidak semua blok memiliki pengaruh yang sama terhadap produksi ikan lele pada taraf nyata 5%.
Dengan kata lain, pengelompokan (blok) lahan yang kita lakukan pada masalah di atas berhasil.
Hipotesis untuk perlakuan dengan alpa 0,05
H0: Semua jenis pakan memiliki pengaruh yang sama terhadap produksi ikan lele
H1: Tidak semua jenis pakan memiliki pengaruh yang sama terhadap produksi ikan lele
Berdasarkan pada tabel anova nilai signifikansi (,000) < 0,05 maka Tolak Ho, Terima H1.
Artinya cukup bukti untuk menyatakan bahwa tidak semua jenis pakan memiliki pengaruh yang sama terhadap produksi ikan lele pada taraf nyata 5%.
Kesimpulan: Blok dan pemberian jenis pakan memberikan pengaruh terhadap produksi ikan lele.
9.Uji Tukey dan Uji Duncan pada SPSS 21
Interpretasi output yang kami gunakan salah satu hasil dari 2 uji di atas yaitu uji Tukey.
Be continued...